Istritidak mau Pakai Jilbab Bolehkah Dicerai - Ustadz Khalid Basalamah Talqin Mayit bahasa Arab تلقین المیت adalah salah satu yang disunnahkan dalam prosesi penyelenggaraan jenasah yang dibaca baik sebelum jenasah dimakamkan maupun setelahnya dan juga setelah para pelayat kembali. Talqin adalah kumpulan zikir yang mengandung aqidah Islam yang dibacakan kepada jenazah dengan adab-adab tertentu. Juga disunnahkan membaca talqin untuk orang yang sedang menghadapi sakaratul maut. Bacaan talqin terdapat dalam kitab Mafatih al-Jinan yang bersumber dari riwayat-riwayat yang ada dengan teks yang berbeda untuk jenasah laki-laki dan perempuan. Sejarah Singkat Talqin telah dimulai dari masa Nabi Muhammad saw [1] dan setelah wafatnya, Aimmah as mengajarkan talqin kepada umat Syiah yang termuat dalam sejumlah riwayat. [2] Nabi Muhammad saw bersabda, "Kepada yang telah mendekati kematiannya bacakan untuknya 'Laa ilaha illallah', dan barangsiapa yang ucapan terakhir dalam hidupnya adalah kalimat laa ilaha illah maka dia akan dimasukkan ke dalam surga. [3] Dalam literatur Syiah, setelah ucapan syahadat atas tauhid dan kenabian Nabi Muhammad saw, juga dalam talqin dibacakan kesaksian akan kebenaran Aimmah as. [4] Cara Melakukan Talqin Allamah Majlisi dalam kumpulan riwayat pada Bihar al-Anwar menukilkan metode atau cara talqin yang kemudian dituliskan kembali oleh Syaikh Abbas al-Qummi dalam kita Mafatih al-Jinan yang ditulisnya. [5] Cara talqin yang disebutkan adalah sebagai berikut Setelah mayit ditempatkan dalam kubur, maka simpul kafannya dibuka dan menempatkan wajahnya ke arah tanah dan membuatkan alas kepala dari tanah yang berada di bawah kepalanya dan pada belakang mayit diletakkan batu bata atau gumpalan tanah liat agar tubuh mayit tidak kembali kebelakang dan sebelum ditutup yang akan mentalqin meletakkan tangan pada bahu dan mendekatkan mulut ke telinga mayit dengan sambil menggoyangkan tubuh mayit, mengucapkan sebanyak tiga kali Jika pada mayit laki-laki disebutkan nama mayit dan nama ayahnya untuk mengganti penyebutan fulan bin fulan pada teks bacaan talqin di bawah ini. Misalnya namanya adalah Muhammad dan nama ayahnya adalah Ali maka diucapkanاسْمَعْ افْهَمْ یا مُحَمَّدَ بْنَ عَلی Terjemahan Teks Dengar dan pahami wahai Fulan bin Fulan Apakah anda berada di atas perjanjian yang itu memisahkan anda dari kami? sebuah perjanjian yang berisi persaksian bahwa tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, tidak ada sekutu bagi-Nya dan sesungguhnya Muhammad salam Allah atasnya dan untuk keluarganya adalah hamba-Nya dan rasul-Nya dan penghulu para nabi dan penutup para rasul dan sesungguhnya Ali adalah pemimpin orang-orang beriman dan penghulu para washi dan imam yang oleh Allah swt ketaatan seluruh alam wajib atasnya dan al-Hasan dan al-Husain dan Ali bin al-Husain dan Muhammad bin Ali dan Ja'far bin Muhammad dan Musa bin Ja'far dan Ali bin Musa dan Muhammad bin Ali dan Ali bin Muhammad dan al-Hasan bin Ali dan al-Qaim al-Hujjah al-Mahdi salam Allah atas mereka semuanya pemimpin kaum mukminin dan hujjah Allah atas seluruh makhluknya dan para imammu adalah para imam yang memberi petunjuk dan membawa kebenaran. اِسْمَعْ اِفْهَمْ یا فُلانَ بْنَ فُلان هَلْ انْتَ عَلَی الْعَهْدِ الَّذِی فَارَقْتَنا عَلَیهِ مِنْ شَهَادَةِ انْ لٰا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَریکَ لَهُ وَ انَّ مُحَمَّداً صَلّی اللّٰهُ عَلَیهِ وَ آلِهِ عَبْدُهُ وَ رَسُولُهُ وَ سَیدُ النَّبِیینَ وَ خاتَمُ الْمُرْسَلِینَ و انَّ عَلِیاً أَمیرُ الْمُؤمِنینَ وَ سَیدُ الْوصِیینَ وَ امامٌ افْتَرَضَ اللّٰهُ طاعَتَهُ عَلَی الْعٰالَمِینَ وَ انَّ الْحَسَنَ وَ الْحُسَینَ وَ عَلِی بْنَ الْحُسَینِ وَ مُحَمَّدَ بْنَ عَلِی وَ جَعْفَرَ بْنَ مُحَمَّدٍ وَ مُوسَی بْنَ جَعْفَرٍ وَ عَلِی بن مُوسیٰ وَ مُحَمَّدَ بْنَ عَلِی وَ عَلی بْنَ مُحَمَّدٍ وَ الْحَسَنَ بْنَ عَلی وَ الْقٰائِمَ الْحُجَّةَ الْمَهْدِی صَلَواتُ اللّٰهِ عَلَیهِمْ ائِمَّةُ الْمُؤمِنینَ وَ حُجَجُ اللّٰهِ عَلَی الْخَلْقِ أَجْمَعِینَ وَ ائِمَّتُکَ ائِمَّةُ هُدیً اَبْرارٌ یا فُلانَ بْنَ فُلانٍ اذا اتٰاکَ الْمَلَکٰانِ الْمُقَرَّبٰانِ رَسُولَینِ مِنْ عِندِ اللّٰهِ تَبٰارَکَ وَ تَعٰالَی وَ سَأَلاکَ عَنْ رَبِّکَ وَ عَنْ نَبِیکَ وَ عَنْ دِینکَ وَ عَنْ کِتابِکَ وَ عَنْ قِبْلَتِکَ وَ عَنْ ائِمَّتِکَ فَلا تَخَفْ وَ لا تَحْزَنْ وَ قُلْ فِی جَوابِهِما اللّٰهُ رَبّی وَ مُحَمَّدٌ صَلَّی اللّٰهُ عَلَیهِ وَ آلِهِ نَبِیی وَ الإِسْلامُ دِینِی وَ الْقُرْآنُ کِتٰابِی وَ الْکَعْبَةُ قِبْلَتِی وَ امیرُ الْمُؤمِنینَ عَلِی بْنُ أبی طٰالِبٍ امٰامی وَ الْحَسَنُ بْنُ عَلِی الُمجْتَبیٰ امٰامی وَ الْحُسَینُ بْنُ عَلِی الشَّهیدُ بِکَرْبَلاءَ امٰامِی وَ عَلِی زَینُ الْعٰابِدِینَ امَامِی وَ مُحَمَّدٌ البِاقِرُ امَامِی وَ جَعْفَرٌ الصّادِقُ امَامِی وَ مُوسَی الکاظِمُ إِمامی وَ عَلِی الرِّضٰا إِمامی و مُحَمَّدٌ الجَوادُ إِمامی و عَلی الْهَادِی امَامِی وَ الْحَسَنُ الْعَسْکَری امَامِی وَ الْحُجَّةُ الْمُنْتَظَرُ امٰامی هٰؤُلٰاءِ صَلَواتُ اللّٰهِ عَلَیهِمْ أَجْمَعِینَ ائِمَّتِی وَ سَادَتِی وَ قَادَتِی وَ شُفَعَائِی بِهِمْ أَتَولَّی وَ مِنْ اعدائِهِمْ أَتَبَرَّأُ فِی الدُّنْیا وَ الآخِرَةِ ثُمَّ اعْلَمْ یا فُلانَ بْنَ فُلان انَّ اللّٰهَ تَبَارَکَ وَ تَعَالَی نِعْمَ الرَّبُّ وَ انَّ مُحَمَّداً صَلَّی اللّٰهُ عَلَیهِ وَ آلِهِ نِعْمَ الرَّسُولُ وَ انَّ عَلِی بْنَ أَبِی طالِبٍ وَ اوْلادَهُ الْمَعْصُومینَ الْأَئِمَّةَ الْاثْنَی عَشَرَ نِعْمَ الْأئِمَّةُ وَ انَّ مٰا جَاءَ بِهِ مُحَمَّدٌ صَلَّی اللّٰهُ عَلَیهِ وَ آلِهِ حَقٌ وَ انَّ الْمَوْتَ حَقٌ وَ سُؤٰالَ مُنْکَرٍ وَ نَکیرٍ فِی القَبْرِ حَقٌّ وَ الْبَعْثَ حَقٌّ‌ النُّشُورَ حَقٌّ وَ الصِّرٰاطَ حَقٌّ وَ الْمِیزٰانَ حَقٌّ وَ تَطٰایرَ الْکُتُبِ حَقٌّ وَ انَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ وَ النّٰارَ حَقُّ وَ انَّ السَّاعَةَ آتِیةٌ لا رَیبَ فِیهَا وَ انَّ اللّٰهَ یبْعَثُ مَنْ فِی الْقُبُورِ أَ فَهِمْتَ یا فُلانُ ثَبَّتَکَ اللّٰهُ بِالْقَولِ الثَّابِتِ وَ هَداک اللّٰهُ إِلَی صِرَاطٍ مُسْتَقِیمٍ عَرَّفَ اللّٰهُ بَینَکَ وَ بَینَ اوْلیٰائِکَ فی مُسْتَقَرٍّ مِنْ رَحْمَتِهِ. اللّٰهُمَّ جَافِ الْأَرْضَ عَنْ جَنْبَیهِ وَ اصْعَدْ بِرُوحِهِ الَیکَ وَ لَقِّهِ مِنکَ بُرهَاناً اللّٰهُمَّ عَفوَکَ عَفْوَک Talqih untuk Jenazah Perempuan Jika jenazahnya adalah perempuan, maka nama dan kata gantinya mengggunakan muannats tanpa melakukan perubahan lainnya pada teks bacaan talqin. Jadi pada teks fulan bin fulan diganti dengan fulanah ibnata fulan dengan menggunakan nama mayit dan nama ayahnya. Manfaat Talqin Menurut riwayat, praktik ritual seperti talqin dapat membantu manusia setelah mengalami kematian dan meskipun tidak memiliki peran yang menentukan. Sebab faktor penentu utama yang menentukan nasib seseorang setelah kematian adalah tingkah laku dan akidahnya disaat menjalani kehidupan di dunia, dan beberapa perilaku dapat menghambat efektivitas talqin. Sebagaimana yang diriwayatkan dari Imam Shadiq as, "Ada seseorang ahli Madinah di masa Rasulullah saw sedang mengalami sakit dan dengan penyakitnya itu ia meninggal dunia. Saat menghadapi sakaratul mau ia menggigit lidahnya dan mulutnya dalam keadaan tertutup. Rasulullah saw mendekati ranjangnya dan berkata kepadanya, "Ucapkanlah Laa ilahailllah". Namun laki-laki itu tidak bisa. Nabi saw kemudian bertanya kepada perempuan yang juga berada di sisi ranjang. "Apakah ibu laki-laki ini masih hidup?" Perempuan itu berkata, "Aku adalah ibunya." Rasulullah saw berkata kepadanya, "Apakah kamu ridha kepadanya?" Dia berkata, "Tidak". Nabi saw kemudian meminta perempuan tersebut untuk memaafkan anaknya dan perempuan itu melakukan yang diminta Nabi. Setelah itu, Nabi Muhammad saw berkata kepada laki-laki yang sakit tersebut, "Katakanlah Laa ilaha illallah." Dan laki-laki itupun mengucapkannya. [6] Catatan Kaki ↑ Diriwayatkan dari Ibnu Abbas, sewaktu Nabi Muhammad saw hendak mengubutkan Fatimah binti Asad ibu Imam Ali as, ia berdiri di atas kepalanya, dan berkata, "Wahai Fatimah, sewaktu Munkar dan Nakir datang menemuimu dan bertanya mengenai Tuhan kepadamu, maka jawablah, "Allah ada Tuhanku, Muhammad adalah nabiku, Islam adalah agamaku, Alquran kitabku dan putraku Ali adalah imam dan waliku." Hurr Amili, Wasail al-Syiah, jld. 3, hlm. 176 ↑ Talqin menjelang kematian dijelaskan dalam riwayat dengan teks sebagai berikut لَا إِلَهَإِلَّا اللَّهُ الْحَلِیمُ الْکرِیمُ لَا إِلَهَ إِ لَّا اللَّهُ الْعَلِی الْعَظِیمُ سُبْحَانَ اللَّهِ رَبِّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَ رَبِّ الْأَرَضِینَ السَّبْعِ وَ مَا فِیهِنَّ وَ مَا بَینَهُنَّ وَ مَا تَحْتَهُنَّ وَ رَبِّ الْعَرْشِ الْعَظِیمِ وَ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعالَمِینSyaikh Shaduq, Man Laa Yahdhuru al-Faqih, jld. 1, hlm. 132 ↑ Syaikh Shaduq, Man Laa Yahdhuru al-Faqih, jld. 1, hlm. 132 ↑ Syaikh Shaduq, Man Laa Yahdhuru al-Faqih, jld. 1, hlm. 134, hadis no. 356 ↑ Qumi, Mafatih al-Jinan, pada bab Talqin Mayit ↑ Syaikh Shaduq, Man Laa Yahdhuru al-Faqih, jld. 1, hlm. 132 Daftar Pustaka Hurr Amili, Muhammad bin Hasan, Wasail al-Syiah, Qom, Muassasah Ali al-Bait, cet. I, 1409 H Imam Khumani, Sayid Ruhullah, Taudhih al-Masail, Qom,Daftar Intisyarat Islami, cet. VIII, 1424 H Qummi, Syaikh Abbas, Mafatih al-Jinan Syaikh Shaduq, Muhammad bin Ali, Man Laa Yahdhuru al-Faqih, Tehran, penerbit Shaduq, 1367 HS Thabathabai Yazdi, Sayid Muhammad Kazhim, al-'Urwah al-Wutsqah, Beirut, Muassasah al-'Alami lil Mathbu'at, cet. II, 1409 H
Talqinmayit sendiri biasa dilakukan setelah jenazah dimakamkan dan dimasukkan ke kuburan / liang lahat. Setelah itu salah satu kerabat duduk disamping makam dan membacakan bacaan talqin mayit ini. Arti talqin secara bahasa adalah Tafhim (memberikan pemahaman), memberi peringatan dengan mulut dan mengajarkan sesuatu.
Ilustrasi talqin mayit lengkap. Foto Unsplash Talqin mayit merupakan tradisi di Indonesia yang dilakukan ketika ada seseorang yang akan meninggal dunia. Talqin dalam bahasa Arab, yaitu laqqana-yulaqqinu yang secara etimologis bermakna mendikte, mengajarkan atau memahamkan secara NU Online, Ustadz Abu Qushaiy Zaenuddin menerangkan bahwa disunnahkan untuk melakukan talqin kepada seseorang yang sedang menghadapi sakaratul maut. Talqin dapat dilakukan oleh kerabat atau keluarga yang mendampingi orang tersebut. Rasulullah SAW bersabda, “Tuntunlah seseorang yang akan meninggal dunia untuk mengucapkan kalimat 'Laa ilaaha illa Allah'." HR Muslim nomor 916Dalam riwayat lain dijelaskan, "Barangsiapa yang ucapan terakhirnya adalah 'Laa ilaaha illa Allah' maka akan masuk surga." HR Abu Dawud dan disahihkan oleh Syekh Al Albaniy dalam Irwa’ul Ghalil Nomor 679, Maktabah Syamilah.Diperoleh dari Buku Induk Fikih Islam Nusantara susunan Imaduddin Utsman al-Bantanie, mentalqin orang yang akan meninggal dunia cukup dilakukan sekali saja, tidak perlu diulang-ulang. Kecuali apabila setelah dilakukan talqin ia mengucapkan kalimat yang lain, hendaknya diulang sekali lagi agar ucapan terakhirnya adalah kalimat ia tidak tidak mampu untuk melafalkannya, bacakan dan tuntun secara perlahan kalimat syahadat di telinganya. Berikan pula kepadanya kabar gembira tentang surga dengan menceritakan amal baiknya waktu di dunia. Pendamping juga dapat membacakan disisinya surat Yasin dengan suara yang besar dan surat Al-Ra’d dalam Bacaan Talqin Saat Menguburkan MayitIlustrasi talqin mayit lengkap. Foto Unsplash Berdasarkan buku Pengantar Fiqih Jenazah oleh Sutomo Abu Nashr, selain dilakukan saat sakaratul maut, talqin juga dibaca sebelum proses penguburan. Talqin dibaca sebanyak tiga kali oleh ustaz atau orang yang bertanggung jawab memimpin dalam proses tersebut. Posisi orang yang membaca talqin duduk pada bagian kepala dan menghadap ke wajah mayit. Bagi yang mengantar atau menghadiri proses pemakaman, disunnahkan untuk mendengarkan talqin dengan rangkaian susunan bacaan talqin mayit yang dibaca sebelum dan setelah jenazah dimakamkan. Rangkaian doa ini lazim dibaca masyarakat di sekitar kubur pada saat pemakaman jenazah. Begini lafaznya seperti yang dihimpun dari Kitab Majmu Syarif, Kitab Perukunan Melayu dan Kitab Maslakul Akhyar karya Sayyid Utsman bin Yahya dalam laman NU إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيْتُ، وَهُوَ حَيٌّ دَائِمٌ لَا يَمُوْتُ، بِيَدِهِ الخَيْرُ يَفْعَلُ مَا يَشَاءُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ المَوْتِ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُوْرَكُمْ يَوْمَ القِيَامَةِ، فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ، وَمَا الحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الغُرُوْرِ،Lā ilāha illallāhu wahdahū lā syarīka lahū, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyī wa yumītu, wa huwa dā’imun lā yamūtu, bi yadihil khayru, yafalu mā yasyā’u, wa huwa alā kulli syay’in qadīrun. Kullu nafsin dzā’iqatul mawti, wa innamā tuwaffawna ujūrakum yaumal qiyāmati, fa man zuhziha anin nāri wa udkhilal jannaha fa qad fāza, wa mal hayātud duniyā illā matāul عَبْدَ اللهِ، ابْنَ عَبْدَيِ اللهِ يَا أَمَةَ اللهِ، بِنْتَ عَبْدَيِ اللهِ...يَا عَبْدَ اللهِ، ابْنَ حَوَاء يَا أَمَةَ اللهِ، بِنْتَ حَوَاء...Yā abdallāhi, ibna abdayillāhi yā amatallāhi, binta abdayillāhi…Yā abdallāhi, ibna Hawā yā amatallāhi, binta Hawā…اذْكُرِ اذْكُرِي العَهْدَ الَّذِيْ خَرَجْتَ خَرَجْتِ عَلَيْهِ مِنْ دَارِ الدُّنْيَا، وَهُوَ شَهَادَةُ أَنْ لَّا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَّسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَأَنَّ المَوْتَ حَقٌّ، وَأَنَّ القَبْرَ حَقٌّ، وَأَنَّ نَعِيْمَهُ حَقٌّ، وَأَنَّ عَذَابَهُ حَقٌّ، وَأَنَّ سُؤَالَ مُنْكَرٍ وَنَكِيْرٍ فِيْهِ حَقٌّ، وَأَنَّ البَعْثَ حَقٌّ، وَأَنَّ الحِسَابَ حَقٌّ، وَأَنَّ المِيْزَانَ حَقٌّ، وَأَنَّ الصِّرَاطَ حَقٌّ، وَأَنَّ شَفَاعَةَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ، وَأَنَّ الجَنَّةَ حَقٌّ، وَأَنَّ النَّارَ حَقٌّ، وَأَنَّ لِقَاءَ اللهِ تَعَالَى لِأَهْلِ الحَقِّ حَقٌّ، وَأَنَّ السَّاعَةَ آتِيَةٌ لَا رَيْبَ فِيْهَا، وَأَنَّ اللهَ يَبْعَثُ مَنْ فِي القُبُوْرِ،Udzkurul ahdal ladzī kharajta alayhi min dārid duniyā, wa huwa syahādatu an lā ilāha illallāhu, wa anna Muhammadan Rasūlullāhi shallallāhu a’alayhi wa sallama, wa annal mawta haqqun, wa annal qabra haqqun, wa anna naīmahū haqqun¸ wa anna adzābahū haqqun, wa anna su’āla Munkarin wa Nakīrin fīhi haqqun, wa annal batsa haqqun, wa annal hisāba haqqun, wa annal mīzāna haqqun, wa annas shirātha haqqun, wa anna syafā’ata Sayyidinā Muhammadin shallallāhu alayhi wa sallama haqqun, wa annal jannata haqqun, wa annan nāra haqqun, wa anna liqā’allāhi ta’ala li ahlil haqqi haqqun, wa annas sā’ata ātiyatun lā rayba fīhā, wa annallāha yabatsu man fil قَدْ صِرْتَ صِرْتِ فِي أَطْبَاقِ الثَّرَى وَبَيْنَ عَسَاكِرِ المَوْتَى، فَإِذَا جَاءَكَ جَاءَكِ المَلَكَانِ المُوَكَّلَانِ بِكَ بِكِ، وَهُمَا مُنْكَرٌ وَنَكِيْرٌ فَلَا يُفْزِعَاكَ يُفْزِعَاكِ وَلَا يُرْهِبَاكَ يُرْهِبَاكِ، فَإِنَّهُمَا خَلْقٌ مِنْ خَلْقِ اللهِ تَعَالَى عَزَّ وَجَلَّ، وَإِذَا سَأَلَاكَ سَأَلَاكِ "مَنْ رَبُّكَ رَبُّكِ ومَنْ نَبِيُّكَ نَبِيُّكِ وَمَا دِيْنُكَ دِيْنُكِ وَمَا قِبْلَتُكَ قِبْلَتُكِ وَمَا إِمَامُكَ إِمَامُكِ وَمَنْ إِخْوَانُكَ إِخْوَانُكِ" فَقُلْ فَقُوْلِيْ لَهُمَا بِلِسَانٍ فَصِيْحٍ وَاعْتِقَادٍ صَحِيْحٍ "اللهُ رَبِّي ومُحَمَّدٌ نَبِيِّى وَالإِسْلَامُ دِيْنِي وَالكَعْبَةُ قِبْلَتِي وَالقُرْآنُ إِمَامِي وَالمُسْلِمُوْنَ وَالمُؤْمِنُوْنَ إِخْوَانِي،" وَقُلْ وَقُوْلِيْ "رَضِيْتُ بِاللهِ رَبًّا وَبِالإِسْلَامِ دِيْنًا وَبِمُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ نَبِيًّا وَرَسُوْلًا" عَلَى ذَلِكَ حُيِّيْتَ حُيِّيْتِ وَعَلَى ذَلِكَ مِتَّ مِتِّ وَبِذَلِكَ تُبْعَثُ تُبْعَثِيْنَ إِنْ شَاءَ اللهُ تَعَالَى مِنَ الآمِنِيْنَ 3 x ثَبَّتَكَ اللهُ بِالقَوْلِ الثَّابِتِ ثَبَّتَكِ اللهُ بِالقَوْلِ الثَّابِتِيُثَبِّتُ اللهُ الَّذِيْنَ آمَنُوْا بِالقَوْلِ الثَّابِتِ فِي الحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِي الآخِرَةِ، يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ المُطْمَئِنَّةُ، ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً، فَادْخُلِى فِي عِبَادِي وَادْخُلِي جَنَّتِي
kirimalfatihah dengan bahasa jawa . bacaan doa khususon untuk orang yang di tuju. January 1, 2000 Uncategorized. Anda juga bisa membaca kumpulan artikel lainnya seperti bacaan doa khususon untuk orang yang di tuju yang Anda baca saat ini.
Ilustrasi bacaan talqin mayit. Foto UnsplashTalqin mayit adalah mengingatkan kembali sesuatu kepada orang yang sedang sakaratul maut atau kepada orang yang baru saja dikubur dengan kalimat tertentu. Umat Muslim dianjurkan untuk melakukan talqin kepada orang yang sedang sakaratul maut dengan menyebut laa ilaha illallah. Dengan demikian orang yang sedang menemui ajal tersebut mengingat Allah SWT dan meniru SAW bersabda “Tuntunlah orang yang meninggal di antara kamu dengan mengucapkan lā ’ilāha ’illā allāh”. Sebab barangsiapa yang akhir perkataannya sebelum meninggal dunia adalah lā ’ilāha ’illā allāh, maka dia akan masuk surga” HR. Abu Daud. Dikatakan sahih oleh Syaikh Al Albani dalam Misykatul Mashobih no. 1621.Bacaan talqin mayit juga dibacakan setelah jenazah dimakamkan. Mengutip buku Ritual Tradisi Islam Jawa oleh Sholikhin, pemuka agama melakukan talqin mayit untuk memberi ketenangan kepada ruh si mayat dalam menghadapi persoalan kubur dan untuk memberi pelajaran kepada yang masih hidup. Syarat mayat yang ditalqinkan adalah akil baligh, sehingga tidak dilakukan jika jenazah adalah anak-anak atau orang gila. Talqin didasarkan bahwa setelah dikuburkan Allah SWT akan mendatangkan malaikat penanya kubur, yaitu Munkar dan mayit kadang tidak dikehendaki oleh keluarga si mayat. Sebab, ada perbedaan hukum talqin mayit sesuai ulama yang berpendapat. Untuk mengetahui hukum talqin mayit, simak penjelasan berikut Bacaan Talqin MayitIlustrasi bacaan talqin mayit. Foto UnsplashMengutip dari Talqin Mayit Menurut Pandangan KH. Muhammad Murtadlo At-Ṭubany dalam Naskah Majmu’at Tashtamilu ala ’arbai Rasa’il tulisan Ainul Murtadho 2019 71, para ulama memiliki pandangan yang berbeda mengenai hukum talqin mayit. Pandangan tersebut terbagi tiga, yakni yang menganggap hukum talqin mayit adalah sunah, mubah, dan makruh. Berikut penjelasannyaMenurut madzhab Imam Syafi'i, talqin setelah mayat dikuburkan hukumnya sunah. Substansi talqin yaitu mengingatkan jenazah akan pertanyaan-pertanyaan kubur. Maka dari itu, bagi yang menghendaki, boleh dilakukan talqin mayit di kuburan mayat yang baru saja satu dalil yang menjadi dasar adalah surat Adz-Zariyat ayat 55 yang artinya “Dan tetaplah memberi peringatan, karena sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang-orang yang beriman.”Menurut Syekh Ibnu Taimiyyah, mentalqin mayit setelah dikubur hukumnya mubah atau boleh. Beliau berkata“Mentalqin mayit setelah kematiannya itu tidak wajib, berdasarkan ijma’, juga tidak termasuk perbuatan yang masyhur di kalangan umat Islam pada masa Nabi shallallahu alaihi wasallam dan para khalifahnya. Tetapi hal itu diceritakan dari sebagian sahabat, seperti Abi Umamah dan Watsilah bin Al-Asqa’. Karenanya, sebagian ulama membolehkannya, seperti imam Ahmad. Sebagian sahabat murid imam Ahmad, dan sahabat-sahabat imam Syafi’i mensunnahkannya. Sebagian ulama menghukuminya makruh, karena meyakininya sebagai bid’ah. Dengan demikian, ada tiga pendapat dalam hal ini; sunnah, makruh, dan mubah. Dan pendapat yang terakhir mubah merupakan pendapat yang paling adil” Ahmad bin Abdul Halim bin Taimiyyah, Al-Fatawa Al-Kubra, juz 3.Menurut sebagian ulama mazhab Maliki, mentalqin mayit hukumnya makruh. Artinya, perbuatan yang dirasakan jika meninggalkannya itu lebih baik daripada Abdul Wahab Al-Baghdadi Al-Maliki berkata “Begitu pula dimakruhkan, menurut imam Malik, mentalqin mayit setelah diletakkan di dalam kubur.”
TalqinMayit Bahasa Jawa PDF - Situs Santri. Talqin Setelah Penguburan Mayyit - Dalan Slamet. Buku Yasin Tahlil dan Istighosah lebgkap terjemah | Doa doa pilihan sehari hari asmaul husna sura quran wajibat talqin mayit nishfu syaban | Lazada Indonesia [Contoh Bacaan Talqin Mayit Singkat, Lengkap dengan Bahasa Latin dan Terjemahannya
بسمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. لآاله الاّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاشَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ يُحْيِى وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيٌ دَائِمٌ لاَيَمُوتُ بِيَدِهِ الْخَيْرُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيرٌ. كُلِّ شَيئٍ هَالِكٌ اِلاَّ وَجْهَهُ. لَهُ الْحُكْمُ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُونَ. كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ المَوْتِ. وَاِنَّمَا تُوَفَّونَ اُجُورَكُمْ يَومَ الْقِيَامَةِ. فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّاسِ وَاُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ. وَمَاالْحَيَوةُ الدُّنْيَا اِلاَّ مَتَاعُ الغُرُورِ. مِنْهَا خَلَقْنَاكُمْ, فِيْهَا نُعِيْدُكُمْ, وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ تَارَةً اُخْرَى. مِنْهَاخَلَقْنَاكُمْ لِلْأَجْرِ وَالثَّوابِ. وَفِيهَا نُعِيدُكُمْ لِلدُّودِ والتُّرَابِ. وَمِنْهَا نُخْرِجُكُمْ لَلْعَرْضِ وَالْحِسَابِ. بِسْمِ اللَّهِ وَبِاللَّهِ وَمِنَ اللَّهِ وَاِلَى اللَّهِ وَعَلَى مِلَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. هَذَامَا وَعَدَ الرَّحْمَنُ وَصَدَقَ الْمُرْسَلُونَ. اِنْ كَانَتْ اِلاَّ صَيْحَةً وَاحِدَةً فَاِذَا هُمْ جَمِيعٌ لَدَيْنَا مُحْضَرُونَ. Hai …………….. bin / binti ………… Saiki siro wus ninggalake ndunyo tumuju marang alam kubur, mulo siro ojo nganti lali karo janjimu menowo ora ono pengeran kejobo Gusti Alloh lan Nabi Muhammad iku utusane Alloh. Mulo yen ono Malaikat Alloh loro takon marang siro, ojo nganti siro wedi lan ndredeg. Mangertio siro, Malaikat loro itu yo podo-podo makhluke Alloh. Yen Malaikat loro iku teko lan ngelungguhake siro, sarto takon mangkene Hai manungso! Sopo pengeranmu?, opo Agomomu?, Sopo Nabimu?, opo aqidahmu I’tiqodmu?, ngendi kiblatmu? lan opo sing mbok ucapake naliko siro urip lan mati?. Mulo jawaben kanti teges lan mantep Alloh Pangeranku. Yen siro ditakoni ambal kaping pindo, mulo jawaben Alloh Pangeranku, Yen pitakone diambali maneh kang kaping telu, mulo jawaben kanti teges dan mantep orang perlu wedi Alloh Pengeranku, Islam Agamaku, nabi Muhammad Nabiku, Kitab Al-Qur’an panutanku, Ka’bah kiblatku, sholat limang wektu kewajibanku, muslimin-muslimat koncoku, urip lan patiku tansah netepi لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللَّهِ . Hai ………….. bin / binti …………..! Gondelono temenan hujjah sing wis tak ajarake marang siro ini. Elingo menowo siro wus manggon ing Alam Barzah tumeko kiamat, yo iku wektu poro makhluk ditangeake songko kubure. Ngertio!, menowo pati iku haq, Alam kubur iku haq, nikmate Alloh iku haq, sikso kubur iku haq, pitakone Malaikat Munkar-Nakir iku haq, dino ditangeake makhluq iku haq, hisab iku haq, syafaat kanjeng Nabi Muhammad iku haq, surgo iku haq, neroko iku haq, ketemu Gusti Alloh iku haq dan Alloh bakal nangeake menungso songko kubur iku haq. نَسْتَوْدِعُكَ اللّهُمَّ يَا أَنِيْسَ كُلِّ وَحِيْدٍ وَيَا حَاضِرًا لَيْسَ بِغَائِبٍ آنِسْ وَحْدَتَنَا وَوَحْدَتَهُ وَارْحَمْ غُرْبَتَنَا وَغُرْبَتَهُ وَلَقِّنْهُ حُجَّتَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ العَالَمِيْنَ. وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ. آمِيْنَ
\n \n\n bacaan talqin mayit bahasa jawa
Byr darwis · cited by 3 — keluarga si mayit maupun bagi peziarah, seperti bacaan yang dilakukan dihadiahkan kepada si mayit. Kitab dalail khairat al zahra penyimpanan Talqin Mayit Untuk Perempuan Lengkap - Youtube Mangga kula aturi sami jumeneng sawetawis. Teks talqin mayit bahasa jawa. Talqin saya terjemahkan ke Baca Selanjutnya »
Bagaimanakah perlaksanaan bacaan talqin selepas pengebumian jenazah? Panduan ini akan menerangkan secara lengkap bacaan talqin yang diamalkan di Malaysia serta kawasan nusantara, berserta doa selepas bacaan talqin. Semoga panduan ini membantu anda, insyaAllah. Isi KandunganPengenalanDefinisi Dan Maksud TalqinHukum Bacaan TalqinContoh Teks Bacaan TalqinDoa Selepas Bacaan TalqinMaksud DoaPenutup Pengenalan Topik ini adalah kesinambungan daripada panduan utama iaitu Pengurusan Jenazah Orang Islam Membaca talqin sesudah dikebumikan jenazah adalah sesuatu yang amat baik. Kebanyakkan ulama’ mazhab asy-Syafi’e dan mazhab-mazhab lainnya memandang perkara ini sesuatu yang amat baik untuk dilakukan dan ia tidak termasuk dalam erti kata bidaah kerana asas atau sandarannya sedangkan bidaah yang sebenar ialah yang tidak mempunyai apa-apa asas atau sandaran sekalipun lemah. Antara yang menyokong bacaan talqin ialah Imam al-Qurtubi pengarang Tafsir al-Qurtubi, al-Marhum Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili pengarang Tafsir al-Manir dan Fiqh Islami Wa Adillatuh, dan ramai lagi ulama-ulama mazhab yang lain. Imam Abu Amru pernah ditanya mengenai talqin, lalu beliau menjawab di dalam fatwanya Talqin itu memang perkara yang telah kami pilih dan kami melakukannya. Kami telah meriwayatkan sebuah hadis daripada Abi Umamah tetapi sanadnya tidak kuat Namun beliau berpegang dengan hujah bahawa talqin itu pernah dilakukan oleh penduduk Syam. Perhatian Bacaan talqin tidak dianjurkan dibaca kepada jenazah kanak-kanak kerana tidak ada apa-apa asas dan sandaran tentang itu. Definisi Dan Maksud Talqin Apakah maksud talqin? Talqin berasal daripada perkataan bahasa Arab iaitu Laqqana لَقَّنَ yang bermaksud mengajar ataupun memberi peringatan. Dalam kamus Dewan edisi ke-4, talqin bermaksud petunjuk atau peringatan tentang soal jawab di dalam kubur yang dibacakan kepada jenazah orang Islam selepas sahaja ia dikebumikan. Namun realitinya, talqin merupakan peringatan dan pengajaran buat orang yang hadir semasa upacara pengkebumian tersebut supaya mereka menyedari bahawa kematian itu adalah pasti dan janji-janji Allah SWT itu juga pasti. Jika diizinkan dan dikehendaki oleh Allah SWT, pasti jenazah yang berada di dalam kubur itu juga mendengar peringatan yang disampaikan. Intipati bacaan talqin mengandungi peringatan, amaran, pengajaran dan kesedaran bahawa kehidupan dunia tidak akan kekal, akhirnya semua makhluk akan menemui Khaliqnya iaitu Allah. Semua kesenangan kenikmatan dan kemewahan dunia akan ditinggalkan buat selama-lamanya, hanya amal-amal soleh sahaja yang akan dibawa sebagai bekalan menuju ke akhirat. Soalan munkar dan nakir, nikmat dan azab kubur adalah benar sama sekali. Hukum Bacaan Talqin Ulama-ulama mazhab al-Shafi’i berpendapat bahawa hukum membaca talqin selepas jenazah dikebumikan adalah sunat. Berikut adalah beberapa pendapat ulama mazhab al-Shafi’i berkenaan dengan hukum talqin Imam al-Nawawi di dalam kitab Raudah al-Talibin Sunat membaca talqin kepada mayat setelah ia dikebumikan. Bacaan talqin ini disunatkan oleh sahabat-sahabat al-Nawawi di dalam kitabnya al-Majmu’ Para sahabat kami berpendapat, sunat membaca talqin buat si mati selepas mengkebumikannya dengan duduk di sisi Khatib al-Syarbini di dalam kitabnya Mughni al-Muhtaj Sunat hukumnya mentalqinkan jenazah yang mukallaf selepas Abu Qasim al-Qazwini di dalam kitabnya Fath al-Aziz Disunatkan mentalqinkan mayat sebaik sahaja ia dikebumikan. Menurut Imam al-Nawawi, talqin sunat dibacakan kepada jenazah yang mukallaf tetapi tidak disunatkan kepada jenazah kanak-kanak. Sandaran kepada pendapat-pendapat para ulama mazhab al-Shafi’i di atas adalah berdasarkan dalil hadis Rasulullah yang diriwayatkan oleh Sa’id al-Azdiy daripada Abu Umamah RA Sa’id al-Azdiy berkata Aku telah menyaksikan Abu Umamah dalam keadaan nazak. Beliau telah berkata kepadaku Wahai Sa’id, jika aku mati nanti, hendaklah kamu semua melakukan sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Rasulullah di mana Baginda bersabda Jika salah seorang daripada saudara kamu meninggal dunia, lalu setelah kamu meratakan tanah di atas kuburnya, maka berdirilah salah seorang di sisi kepala kuburnya kemudian bertalqin Wahai fulan bin fulanah nama ibunya, sebab mayat itu mendengar tetapi dia fidak boleh menjawab. Kemudian bertalqin lagi Wahai fulan bin fulanah, sebab mayat itu akan bangun dan duduk. Kemudian bertalqin lagi Wahai fulan bin fulanah, sebab mayat itu akan berkata Berilah petunjuk kepada kami, semoga Allah Ta’ala merahmati kamu tetapi kamu tidak menyedarinya. Kemudian, dia bertalqin lagi Sebutlah sesuatu yang telah kamu bawa keluar dari dunia iaitu persaksian sesungguhnya tiada tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad itu ialah hamba dan utusan-Nya. Sesungguhnya kamu reda bahawa Allah itu tuhan kamu, Islam adalah agamamu, Nabi Muhammad itu nabi Nya dan al-Quran itu adalah imammu. Maka sesungguhnya malaikat Munkar dan Nakir saling berpegangan tangan kedua-duanya sambil berkata Marilah kita pergi, tidak ada gunanya kita duduk di samping orang yang sudah diajarkan ditalqinkan hujjahnya. Lalu, seorang sahabat bertanya Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami tidak mengenali ibunya. Baginda pun bersabda Nasabkanlah dia dengan ibunya iaitu Hawa isteri nabi Adam Wahai fulan bin Hawa.— Hadis riwayat al-Tabrani Menurut Imam al-Nawawi, meskipun sanad hadis ini dhaif tetapi ianya diperkuatkan dengan penyaksian penyaksian daripada hadis-hadis yang sahih, malahan ia menjadi amalan masyarakat terdahulu sehingga kini. Oleh yang demikian, tidak timbul isu bid’ah dalam perkara ini kerana amalan membaca talqin selepas pengkebumian diperakui dan diterima sebagai amalan yang sunat oleh mazhab al-Shafi’e sebagai mazhab yang menjadi pegangan umat Islam di Malaysia. Justeru itu, amalan membaca talqin ini merupakan perkara yang baik dan sama sekali tidak bercanggah dengan hukum syarak kerana kandungan talqin adalah satu peringatan, pengajaran dan kesedaran buat orang yang masih hidup bahawa dunia ada hanyalah tempat yang sementara dan mati itu adalah pasti. Berikut adalah teks bacaan talqin yang menjadi amalan dalam kalangan masyarakat Islam di Malaysia Maha Suci Allah Tuhan yang Maha Gagah, tunggal dengan kekuasaan dan kekal selama lamanya. Allah yang telah menggagahi hamba hamba-Nya dengan mati dan binasa untuk menilai kedudukan amal bakti mereka jika ada sesiapa di antara kamu yang lebih berjasa dan berjaya. Sesungguhnya amal dan usaha kamu itu kelak pada hari akhirat akan diperlihatkan oleh Allah SWT. Segala sesuatu pasti akan binasa, hanya sahaja yang tidak binasa dan tetap kekal hanyalah dzat Allah tuhan yang Maha Esa, bagi-Nya segala bentuk hukuman dan kepada-Nya kamu semua akan berbicara. Firman Allah dalam surah Ali Imran ayat 185 Setiap yang bernyawa pasti akan merasai kematian dan sesungguhnya pada hari kiamat sahajalah akan disempurnakan balasan kamu. Ketika itu sesiapa yang dijauhkan daripada api neraka dan dimasukkan ke syurga, maka sesungguhnya dia telah berjaya. Dan ingatlah bahawa kehidupan di dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan bagi orang-orang yang terpedaya. Daripada tanah Kami telah jadikan kamu, ke dalam tanah Kami akan kembalikan kamu dan dari dalam tanah pula Kami akan keluarkan kamu nanti pada suatu ketika. Daripada tanah, Kami telah jadikan kamu iaitu untuk mencari ganjaran dan pahala. Ke dalam tanah, Kami akan kembalikan kamu iaitu untuk habuan ulat ulat dan tanah juga. Dengan nama Allah dan dengan keagungan Allah, berpunca daripada Allah dan berbalik kepada Allah dan di atas agama Nabi Muhammad Rasulullah . Inilah yang dinamakan Kiamat iaitu sesuatu yang telah dijanjikan oleh Allah dan sungguh benarlah rasul-rasul itu bahawa tiadalah kiamat itu melainkan tempikan yang sekali sahaja, maka sekonyong konyong manusia itu semuanya mati. Wahai hamba Allah, anak daripada dua hamba Allah, semoga kamu dikurniakan rahmat oleh Allah SWT. Dunia ini telah pergi meninggalkan kamu dan kamu pula telah meninggalkan segala perhiasan, kemewahan dan kesenangan dunia. Sekarang kamu telah berada di alam barzakh iaitu satu daripada beberapa banyak lagi alam bagi menunggu akhirat. Oleh yang demikian, janganlah kamu lupa ikatan janji taat setiamu yang telah kamu ikrarkan semasa kamu meninggalkan kami sewaktu menuju ke alam akhirat iaitu pengakuan Laa ilaha illallah Muhammadur rasulullah, tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu ialah utusan Allah. Apabila datang kepadamu dua Malaikat iaitu Munkar dan Nakir yang mana kedua-duanya itu sebagai wakil daripada Allah untuk menyoal kamu dan orang-orang lain yang mati seumpama kamu, maka janganlah kamu menjadi terkejut, merasa gerun dan gentar kerana kedua-duanya itu adalah makhluk Allah jua sama seperti kamu. Apabila tiba kedua-dua Malaikat itu dan bertanya kepadamu Man rabbuka – Siapa Tuhanmu? Man nabiyyuka – Siapa Nabimu?Ma dinuka – Apa agamamu?Man imamuka – Siapa imammu?Ma qiblatuka – Apa kiblatmu? Man ikhwanuka – Siapa saudara-saudaramu?Apa keyakinan semasa kamu mati? Maka jawablah Allah Tuhanku. Apabila kedua dua Malaikat itu bertanya lagi, maka jawablah Allah tuhanku dan apabila kedua-dua Malaikat itu bertanya lagi untuk kali yang ketiga iaitu pertanyaan akhir yang menentukan kebaikan, maka jawablah dengan lancar Allah Tuhanku, Muhammad nabiku, Islam agamaku, al-Quran imamku, Kaabah kiblatku dan orang-orang Islam seluruhnya adalah saudaraku. Aku telah hidup dan telah pun mati tetapi aku tetap dengan pengakuan Laa ilaha illallah iaitu tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya melainkan Allah dan Nabi Muhammad itu sebenar benarnya ialah utusan Allah. Peganglah wahai hamba Allah dengan keterangan ini dan ketahuilah sesungguhnya engkau akan tetap tinggal di alam barzakh ini sehingga ke suatu masa apabila sekalian penghuni kubur akan dibangkitkan bagi berbicara di hadapan Tuhannya. Justeru itu, apabila ditanya tentang seorang lelaki yang telah dilantik untuk kamu dan makhluk-makhluk yang lain sekaliannya, maka katakanlah bahawa orang itu ialah Nabi Muhammad Rasulullah yang telah mengemukakan kepada kami penjelasan penjelasan yang nyata daripada Tuhannya. Kami telah mengikuti dan percaya kepadanya, malah kami telah memperakui ianya betul dan benar dengan kerasulannya. Maka, sebaik-baik sahaja masing-masing berundur, katakanlah حَسْبِيَ الله yang bermaksud cukuplah untukku hanya Allah, tiada tuhan yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya melainkan Dia, kepada-Nya aku berserah, Dia-lah Tuhan yang memiliki pemerintahan yang Maha Besar. Ketahuilah wahai hamba Allah, sesungguhnya mati itu benar, masuk ke liang kubur itu benar, soalan Munkar dan Nakir itu benar, bangkit semula dari kubur itu benar, berbicara kerana mengira buruk atau baiknya amalan yang telah dilakukan adalah benar, timbangan yang menentukan mana yang lebih banyak antara amalan-amalan yang baik daripada amalan-amalan yang buruk juga benar, meniti siratal mustaqim yang menentukan ke syurga atau neraka adalah benar, syurga adalah benar, neraka juga adalah benar dan sesungguhnya Allah akan membangkitkan semula penghuni-penghuni kubur. Semoga Allah menetapkan kamu dengan perkataan yang tetap ulang 3 kali. Ditetapkan oleh Allah akan orang-orang yang beriman dengan perkataan yang tetap iaitu kalimah tauhid di dunia mahupun di akhirat. Firman Allah berbunyi Wahai orang yang mempunyai jiwa yang sentiasa tenang tenteram. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan keadaan engkau berpuas hati dengan segala nikmat yang diberikan lagi diredhai di sisi Tuhanmu. Serta masuklah engkau dalam kumpulan hamba-hambaku yang berbahagia. Dan masuklah ke dalam Syurga-Ku! — Surah al-Fajr 27-30 Justeru itu, sekalian yang hadir marilah sama sama kita memanjatkan doa ke hadrat Allah agar dengan limpah kurnia-Nya, Allah memberikan keampunan, kebaikan dan rahmat kepada almarhum /almarhumah ini. Semoga Allah menempatkannya dalam kalangan hamba-hamba-Nya yang beruntung dan berbahagia. Armin….amin ya Rabbal alamin…. al-Fatihah. Doa Selepas Bacaan Talqin Setelah selesai membaca talqin, sebaik-baiknya upacara pengkebumian diakhiri dengan bacaan doa buat si mati sebelum meninggalkan tanah perkuburan Berikut doa yang boleh dibaca di atas kubur Bagi Jenazah Lelaki Bagi Jenazah Perempuan Maksud Doa Dengan nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Pengasih. Ya Allah, telah diserahkan si mati kepada-Mu oleh orang-orang yang mempunyai rasa kasih sayang kepadanya iaitu dari kalangan anaknya, isterinya, kaum kerabatnya dan saudara-maranya. Si mati telah berpisah dengan orang-orang yang mencintainya dan keluar dari keluasan rumah tangga dan kemewahan hidup menuju ke liang kubur yang gelap dan sempit. Dia telah menuju kepada-Mu ya Allah sedangkan Engkau sebenarnya adalah sebaik-baik tempat yang ditujui. Jika Engkau menyeksa si mati ini, maka itu adalah kerana dosanya. Tetapi, jika Engkau mengampuninya, maka hanya Engkau sahaja yang berhak mengampuninya. Ya Allah, Engkau terkaya daripada menyeksakannya padahal si mati benar benar berhajat kepada limpah rahmat-Mu. Ya Allah, limpahkanlah kebaikan buat si mati, ampunilah dosa-dosanya, kurniakan syafaat jemaah kami ini padanya. Ampunilah dosanya, luaskanlah kubur untuknya, lindungilah dia daripada azab seksa kubur. Masukkanlah ke dalam kuburnya itu rasa ketenteraman dan kerehatan, lepaskanlah dia dari setiap halangan yang menghalanginya untuk menuju ke syurga. Tingkatkanlah darjatnya di dalam syurga illiyyin dengan rahmat-Mu ya Allah, Tuhan yang Maha Pengasih daripada segala pengasih. Sebelum pulang, disunatkan menyiram tanah kubur tersebut dengan air, menaburkan anak-anak batu yang kecil di atasnya dan menanam sepotong ranting kayu atau dahan kecil di bahagian kepala kubur. Penutup Dengan berakhirnya bacaan doa dan talqin, selesailah pengurusan jenazah dan tanggungjawab orang yang masih hidup ke atas jenazah. Apabila seseorang telah meninggal dunia dan jenazahnya selamat dikebumikan, tamatlah segala-galanya apa yang telah diusahakan semasa hayatnya di dunia. Kerana kehidupan di dunia tidak sama dengan kehidupan di alam barzakh. Dan sekarang jenazah itu sedang melalui kehidupan di alam itu. Sabda Rasulullah ﷺ yang bermaksud Apabila mati seseorang, terputuslah segala amalannya kecuali tiga perkara sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak soleh yang mendoakannya— Riwayat Muslim, Abu Daud, at-Tirmizi dan an-Nasa’i
Berikutini bacaan Talqin mayit dan tata cara yang benar agar mayit dikubur dengan sempurna yang wajib kita ketahui. Sabtu, 30 Juli 2022 16 Kata-kata Ucapan Malam Satu Suro Bahasa Jawa Penuh Makna Kehidupan, Wong Jowo Kedah Ngartos! Jawa Barat Telepon : 081563124179 Email : mantrasukabumi@gmail.com
Teks Talqin Mayit - Kematian bukan hal yang sederhana, setiap manusia dan seluruh makhluk akan mengalami kejadian kematian saat tiba waktunya. Sebagai seorang muslim yang ajarannya sangat konprehensif, tidak hanya menjadi tuntunan ibadah terhadap tuhannya saja, tapi juga menyentuh aspek sosial termasuk saat salah satu sanak saudara ada yang meninggal dunia. Diantara kewajiban sebagai seorang muslim yang saudara muslimnya menghadap kerahmat Allah swt. yaitu memandikan, mengkafani, mensholati hingga menguburkannya. Setiap kewajiban tersebut syariat juga memberikan tuntunan yang harus diperhatikan, termasuk dalam hal menguburkannya, dengan membacakan talqin untuknya. Definisi Talqin sendiri menurut bahasa adalah mengajarkan dan mengingatkan dengan lisan. Sementara menurut Istilah syari'ah, talqin adalah mengajarkan dan mengingatkan kembali kepada seseorang yang akan meninggal dunia dalam keadaan Naza', dan kepada mayit yang baru saja dikuburkan. Dari definisi tersebut diatas, setidaknya ada dua talqin yang sebaiknya sama-sama dilakukan, yaitu Talqin ketika seseorang dalam proses Naza', dan Talqin sesaat setelah jenazah dikuburkan. Dan tentu saja, anjuran bacaan pada kedua talqin tersebut berbeda, antara satu dengan yang lainnya, dan berikut ini kami bagikan kedua bacaan talqin baik sesaat sebelum seseorang mninggal dunia, atau sesasaat setelah dikebumikan. 1 Bacaan Talqin Saat Naza' Terdapat sebuah riwayat dari Imam Muslim yang menjelaskan bahwa Rasulullaj saw. menyuruh kita agar melakukan Talqin kepada orang yang sedang Naza' Saat Sakarotul Maut, dengan bacaan "Laailaaha Illallah".لقنوا موتاكم لا إله إلا الله Artinya "Talqinlah Orang-orang yang hendak mati diantara kalian, dengan bacaan Laailaaha Illalah" Adapaun faidah dari Talqin diatas, sebab orang yang akhir perkataan di dunia ini lafadz tersebut maka ada jaminan masuk surga. Seperti yang ditegaskan oleh Rasulullah saw. dalam sebuah hadith yang diriwayatkan oleh Imam Abi Dawud مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ Artinya "Barang siapa yang akhir perkataannya di dunia ini Laailaaha Illalaah, maka dia masuk surga" 2 Bacaan Talqin Setelah Dikuburkan Selain talqin sebelum orang meninggal, kita juga dianjurkan untuk membca talqin setelah proses penguburuan jenazah. sebagaimana disebutkan dalam kitab I'anah Thalibin, Juz 2 Halaman 232. وتلقين بالغ ولوشهيدا - كما اقتضاه إطلاقهم خلافا للزركشي - بعد - تمام - الدفن Artinya "Dan disunnahkan membaca talqin untuk mayit baligh, mesikpun dia orang yang mati syahid, seperti yang telah diterangkan oleh banyak fuqaha' beda dengan Imam Zarkasyi, menurutnya, orang mati syahid tak perlu ditalqin, setelah tuntas dikebumikan" Sementara tatacara orang yang memabaca talqin, dengan posisi duduk/jongkok diarah kepala mayit dan menghadap arah timur,dan jama’ah/pengiring berdiri disekelilingnya atau duduk penuh khidmat. Sementara untuk teks bacaan talqin, juga cukup beragam, dan berikut ini teks talqin mayit yang dikutip dari kitab Kitab Riyadlul Badi’ah Hal 52 ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦِ ﺍﻟَّﺮَﺣِﻴْﻢِ . ﻛُﻞُّ ﺷَﻴْﺊٍ ﻫَﺎﻟِﻚٌ ﺍِﻻَّ ﻭَﺟْﻬَﻪُ . ﻟَﻪُ ﺍﻟْﺤُﻜْﻢُ ﻭَ ﺍِﻟَﻴْﻪِ ﺗُﺮْﺟَﻌُﻮْﻥَ . ﻛُﻞُّ ﻧَﻔْﺲٍ ﺫَﺍﺋِﻘَﺔُ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕِ . ﻭَ ﺍِﻧَّﻤَﺎﺗُﻮَﻓَّﻮْﻥَ ﺍُﺟُﻮْﺭَﻛُﻢْ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟْﻘِﻴَﺎﻣَﺔِ . ﻓَﻤَﻦْ ﺯُﺣْﺰِﺡَ ﻋَﻦِ ﺍﻟﻨَّﺎﺭِ ﻭَﺍُﺩْﺧِﻞَ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﻓَﻘَﺪْ ﻓَﺎﺯَ . ﻭَﻣَﺎﺍﻟْﺤَﻴَﺎﺓُ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﺍِﻻَّ ﻣَﺘَﺎﻉُ ﺍﻟْﻐُﺮُﻭْﺭِ . ﻣِﻨْﻬَﺎﺧَﻠَﻘْﻨَﺎﻛُﻢْ , ﻭَﻓِﻴْﻬَﺎ ﻧُﻌِﻴْﺪُﻛُﻢْ , ﻭَﻣِﻨْﻬَﺎ ﻧُﺨْﺮِﺟُﻜُﻢْ ﺗَﺎﺭَﺓً ﺍُﺧْﺮَﻯ . ﻣِﻨْﻬَﺎﺧَﻠَﻘْﻨَﺎﻛُﻢْ ﻟِﻠْﺄَﺟْﺮِ ﻭَﺍﻟﺜَّﻮﺍﺏِ . ﻭَﻓِﻴﻬَﺎ ﻧُﻌِﻴﺪُﻛُﻢْ ﻟِﻠﺪُّﻭﺩِ ﻭﺍﻟﺘُّﺮَﺍﺏِ . ﻭَﻣِﻨْﻬَﺎ ﻧُﺨْﺮِﺟُﻜُﻢْ ﻟِﻠْﻌَﺮْﺽِ ﻭَﺍﻟْﺤِﺴَﺎﺏِ . ﺑِﺴْﻢِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺑِﺎﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻣِﻦَ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﺍِﻟَﻰ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﻭَﻋَﻠَﻰ ﻣِﻠَّﺔِ ﺭَﺳُﻮﻝِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ . ﻫَﺬَﺍ ﻣَﺎ ﻭَﻋَﺪَ ﺍﻟﺮَّﺣْﻤَﻦُ ﻭَﺻَﺪَﻕَ ﺍﻟْﻤُﺮْﺳَﻠُﻮﻥَ . ﺍِﻥْ ﻛَﺎﻧَﺖْ ﺍِﻻَّ ﺻَﻴْﺤَﺔً ﻭَﺍﺣِﺪَﺓً ﻓَﺎِﺫَﺍ ﻫُﻢْ ﺟَﻤِﻴﻊٌ ﻟَﺪَﻳْﻨَﺎ ﻣُﺤْﻀَﺮُﻭﻥَ . ﻳَﺎ …… ﺑِﻦْ / ﺑِﻨْﺖِ ……. ﻳَﺮْﺣَﻤُﻚَ ﺍﻟﻠَّﻪُ . ﺫَﻫَﺒَﺖْ ﻋَﻨْﻚَ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﺯِﻳْﻨَﺘُﻬَﺎ . ﻭَﺻِﺮْﺕَ ﺍْﻵﻥَ ﻓِﻲْ ﺑَﺮْﺯَﺥٍ ﻣِﻦْ ﺑَﺮَﺍﺯِﻳْﺦِ ﺍْﻵﺧِﺮَﺓِ . ﻓَﻼَ ﺗَﻨْﺲَ ﺍﻟْﻌَﻬْﺪَ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻓَﺎﺭَﻗْﺘَﻨَﺎ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻓِﻲْ ﺩَﺍﺭِ ﺍﻟﺪُّﻧْﻴَﺎ ﻭَﻗَﺪِﻣْﺖَ ﺑِﻪِ ﺍِﻟَﻰ ﺩَﺍﺭِ ﺍْﻵﺧِﺮَﺓِ . ﻭَﻫُﻮَﺷَﻬَﺎﺩَﺓُ ﺍَﻥْ ﻻَ ﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻻَّ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻭَ ﺍَﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ . ﻓَﺈِﺫَﺍﺟَﺎﺀَﻙَ ﺍﻟْﻤَﻠَﻜَﺎﻥِ ﺍﻟْﻤُﻮَﻛَّﻼَﻥِ ﺑِﻚَ ﻭَﺑِﺄَﻣْﺜَﺎﻟِﻚَ ﻣِﻦْ ﺍُﻣَّﺔِ ﻣُﺤَﻤَّﺪٍ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﻓَﻼَ ﻳُﺰْﻋِﺠَﺎﻙَ ﻭَﻻَ ﻳُﺮْﻋِﺒَﺎﻙَ . ﻭَﺍﻋْﻠَﻢْ ﺍَﻧَّﻬُﻤَﺎ ﺧَﻠْﻖٌ ﻣِﻦْ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺗَﻌَﺎﻟَﻰ ﻛَﻤَﺎ ﺍَﻧْﺖَ ﺧَﻠْﻖٌ ﻣِﻦْ ﺧَﻠْﻖِ ﺍﻟﻠَّﻪِ . ﻭَﺍِﺫَﺍ ﺳَﺎَﻻَﻙَ ﻣَﻦْ ﺭَﺑُّﻚَ؟ ﻭَﻣَﺎ ﺩِﻳْﻨُﻚَ؟ ﻭَﻣَﺎ ﺍﻋْﺘِﻘَﺎﺩُﻙَ؟ ﻭَﻣَﺎﺍﻟَّﺬِﻱْ ﻣُﺖَّ ﻋَﻠَﻴْﻪِ؟ . ﻓَﻘُﻞْ ﻟَﻬُﻤَﺎ ﺍَﻟﻠَّﻪُ ﺭَﺑِّﻲْ . ﻭَﺍِﺫَﺍﺳَﺄَﻻَﻙَ ﺍﻟﺜَّﺎﻧِﻴَﺔَ ﻓَﻘُﻞْ ﻟَﻬُﻤَﺎ ﺍَﻟﻠَّﻪُ ﺭَﺑِّﻲْ . ﻭَﺍِﺫَﺍ ﺳَﺄَﻻَﻙَ ﺍﻟﺜَّﺎﻟِﺜَﺔَ ﻭَﻫِﻲَ ﺍﻟْﺨَﺎﺗِﻤَﺔُ ﺍﻟْﺤُﺴْﻨَﻰ ﻓَﻘُﻞْ ﻟَﻬُﻤَﺎ ﺑِﻠِﺴَﺎﻥٍ ﻃَﻠْﻖٍ ﺑِﻼَ ﺧُﻮْﻑٍ ﻭَﻻَﻓَﺰَﻉٍ . ﺍَﻟﻠَّﻪُ ﺭَﺑِّﻲْ ﻭَﺍْﻹِﺳْﻼَﻡُ ﺩِﻳْﻨِﻲْ ﻭَﻣُﺤَﻤَّﺪٌ ﻧَﺒِﻴِّـﻲْ ﻭَﺍﻟْﻘُﺮْﺁﻥُ ﺍِﻣَﺎﻣِﻲْ ﻭَﺍﻟْﻜَﻌْﺒَﺔُ ﻗِﺒْﻠَﺘِﻲْ ﻭَﺍﻟﺼَّﻠَﻮَﺍﺕُ ﻓَﺮِﻳْﻀَﺘِﻲْ ﻭَﺍﻟْﻤُﺴْﻠِﻤُﻮْﻥَ ﺍِﺧْﻮَﺍﻧِﻲْ ﻭَﺍِﺑْﺮَﺍﻫِﻴْﻢُ ﺍﻟْﺨَﻠِﻴْﻞُ ﺍَﺑِﻲْ ﻭَﺍَﻧَﺎ ﻋِﺸْﺖُ ﻭَﻣُﺖُّ ﻋَﻠَﻰ ﻗَﻮْﻝِ ﻻَ ﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻻَّﺍﻟﻠَّﻪُ ﻣُﺤَﻤَّﺪٌ ﺭَﺳُﻮْﻝُ ﺍﻟﻠَّﻪِ . ﺗَﻤَﺴَّﻚْ ﺑِﻬَﺬِﻩِ ﺍﻟْﺤُﺠَّﺔِ ﻳَﺎ …….. ﺑِﻦْ …….. ﻭَﺍﻋْﻠَﻢْ ﺍَﻧَّﻚَ ﻣُﻘِﻴْﻢٌ ﺑِﻬَﺬَﺍ ﺍﻟْﺒَﺮْﺯَﺥِ ﺍِﻟَﻰ ﻳَﻮْﻡِ ﻳُﺒْﻌَﺜُﻮْﻥَ . ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻗِﻴْﻞَ ﻟَﻚَ ﻣَﺎ ﺗَﻘُﻮْﻝُ ﻓِﻲْ ﻫَﺬَﺍ ﺍﻟﺮُّﺟُﻞِ ﺍﻟَّﺬِﻱْ ﺑُﻌِث ﻔِﻴْﻜُﻢْ ﻭَﻓِﻰ ﺍﻟْﺨَﻠْﻖِ ﺍَﺟْﻤَﻌِﻴْﻦَ . ﻓَﻘُﻞْ ﻫُﻮَ ﻣُﺤَﻤَّﺪٌ ﺻَﻠَّﻰ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﻭَﺳَﻠَّﻢَ ﺟَﺎﺀَﻧَﺎ ﺑِﺎﻟْﺒَﻴِّﻨَﺎﺕِ ﻣِﻦْ ﺭَﺑِّﻪِ ﻓَﺎﺗَّﺒَﻌْﻨَﺎﻩُ ﻭَﺁﻣَﻨَّﺎ ﺑِﻪِ . ﻓَﺈِﻥْ ﺗَﻮَﻟَّﻮْﺍ ﻓَﻘُﻞْ ﺣَﺴْﺒِﻲَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻻَ ﺍِﻟَﻪَ ﺍِﻻَّ ﻫُﻮَ ﻋَﻠَﻴْﻪِ ﺗَﻮَﻛَّﻠْﺖُ ﻭَﻫُﻮَ ﺭَﺏُّ ﺍﻟْﻌَﺮْﺵِ ﺍﻟْﻌَﻈِﻴْﻢِ . ﻭَﺍﻋْﻠَﻢْ ﺍَﻥَّ ﺍﻟْﻤَﻮْﺕَ ﺣَﻖٌّ ﻭَﺍَﻥَّ ﻧُﺰُﻭْﻝَ ﺍﻟْﻘَﺒْﺮِ ﺣَﻖٌّ ﻭَ ﺍَﻥَّ ﺳُﺆَﺍﻝَ ﻣُﻨْﻜَﺮٍ ﻭَﻧَﻜِﻴْﺮٍ ﺣَﻖٌّ ﻭَﺍَﻥَّ ﺍﻟْﺒَﻌْﺚَ ﺣَﻖٌّ ﻭَﺍَﻥَّ ﺍﻟْﺤِﺴَﺎﺏَ ﺣَﻖٌّ ﻭَﺍَﻥَّ ﺍﻟْﻤِﻴﺰَﺍﻥَ ﺣَﻖٌّ ﻭَﺍَﻥَّ ﺍﻟﺼِّﺮَﺍﻁَ ﺣَﻖٌّ ﻭَﺍَﻥَّ ﺍﻟﻨَّﺎﺭَ ﺣَﻖٌّ ﻭَﺍَﻥَّ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔَ ﺣَﻖٌّ ﻭَﺍَﻥَّ ﺍﻟﺴَّﺎﻋَﺔَ ﺁﺗِﻴَﺔٌ ﻻَ ﺭَﻳْﺐَ ﻓِﻴْﻬَﺎ ﻭَ ﺍَﻥَّ ﺍﻟﻠَّﻪَ ﻳَﺒْﻌَﺚُ ﻣَﻦْ ﻓِﻰ ﺍﻟْﻘُﺒُﻮْﺭِ Bacaan Latinnya "Bismillahirrahmanirrahim, Kullu Syai'in Halikun Illa Wajhahu. Lahu al-Hukmu wa Ilaihi Turja'un. Kullu Nafsin Dzaiqatul Maut. Wa Innama Tuwaffauna Ujurakum Yaumal Qiyamati. Faman Zuhziha 'Ani al-Nari Wa Udkhila al-Jannata Faqod Faaza. Wa mal Hayatuddun-ya Illa Mataa'ul Ghurur. Minha Kholaqnaakum, Wa Fiihaa Nu'idukum Wa Minhaa Nukhrijukum Tarotan Ukhro Minhaa Kholaqnaakum Lil Ajri Watsawabi, Wa Fiihaa Nu'idukum Liddudi wa Turobi Wa Minhaa Nukhrijukum Lil 'Ardhi wal Hisabi. Bismillah Wa Billahi, Wa Minallahi, Wa Ilallahi, Wa 'Ala Millati Rasulillah saw. Hadza Ma Wa'ada al-Rahamnu Wa Shadaqa al-Mursaluna. In Kaanat Illa Shoihatan Waahidatan Faidzaa Hum Jami'un Ladainaa Muhdharun. Yaa Sebutkan Nama Ibna jika laki-laki/ Binta jika perempuan... sebutkan nama orang tuanya Yarhamukallahu. Dzahabat 'Anka Dun-ya wa Zinatuha, Wa Shirta al-Aana Fi Barzakhin Min Barazikh al-Akhirah. Falaa Tansa al-'Ahda Alladzi Faaroqta 'Alaihi Fi Dari al-Dun-ya Wa Qadimta Bihi Ila Daril Akhiroh. Wahuwa Syahadtu An Laailaaha Illah Wa Anna Muhammadan Rasulullah saw., Faidzaa Jaa'aka Malakaani al Muwakkalaani Bika Wa Biamtsalika Min Ummati Muhammadin saw. Falaa Yuz'ijaaka walaa Yur'ibaaka. Wa'lam, Annahumaa Kholqun Min Kholqillahi Ta'aala Kamaa Anta Kholqun Min Kholqillahi, Wa Idza Sa'alaaka Man Robbuka? Wa Maadinuka? Wamaa I'tiqoduka? Wa Malladzi Mutta 'Alaihi? Faqul Lahumma, Allahu Robbi, Wa Idzaa Sa'alaaka al-Tsaniata Faqul Lahumma Allahu Robbi, Wa Idzaa Sa'alaaka al-Tsalitsata Wa Hiyal Khotimatul Husnaa Faqul Lahumma Bilisaanin Tholqin Bilaa Khoufin Wa Laa Faza'in, Allahu Robbi. Wal Islamu Diini, Wa Muhammadun saw. Nabiyyi, Wal Quranu Immami, Wal Ka'batu Qiblati, Wa Sholawaatu Faridhatii Wal Muslimuuna Ikhwaani Wa Ibrohimu al-Kholilu Abi, Wa Anaa 'Isytu Wa Muttu 'Ala Qouli Laailaaha Illallahu, Muhammadur Rasulullah saw. Tamassak Bihadzihil Hujjah Yaa ... Sebutkan Nama Ibna jika laki-laki/ Binta jika perempuan... sebutkan nama orang tuanya. Wa'lam Annaka Muqimun Bi Hadza al-Barzakha Ilaa Yaumil Yub'atsuna. Faidzaa Qiila Laka, Maa Taqulu Fi Hadza al-Rojuli Alladzi Bu'itsa Fiikum wa Fil Kholqi Ajma'ina? Fadul, Huwa Muhammad Rasulullah saw Jaa'anaa Bil Bayyinaati Min Robbihi Fattaba'naahu wa Aamanna Bihi. Fain Tawallau Faqul Hasbiyallahu Laailaaha Illa Huwa 'Alaihi Tawakkaltu Wahuwa Robbul 'Arsyi al-'Adzimi. Wa'lam Annal Mauta Haqqun, wa Anna Nuzulal Qobri Haqqun wa Anna Su'ala Munkarin Wa Nakirin Haqqun wa Annal Ba'sta Haqqun wa Annal Hisaba Haqqun wa Annal Mizaana Haqqun wa Anna al-Shirotho Haqqun wa Anna al-Naro Haqqun wa Annal Jannata Haqqun wa Annas Saa'ata Aatiyatun Laa Roiba Fiha wa Annallaha Yab'atsu Man Fi al-Quburi" Doa Setelah Pembacaan Talqin Kemdian dilanjutkan dengan pembacaan doa untuk mayyit. sementara, semua pelayat atau pengiring dianjurkan untuk duduk dan mengamini doa tersebut. ﻧَﺴْﺘَﻮْﺩِﻋُﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬـُﻢَّ ﻳَﺎ ﺃَﻧِﻴْﺲَ ﻛُﻞِّ ﻭَﺣِﻴْﺪٍ ﻭَﻳَﺎ ﺣَﺎﺿِﺮًﺍ ﻟَﻴْﺲَ ﺑِﻐَﺎﺋِﺐٍ , ﺁﻧِﺲْ ﻭَﺣْﺪَﺗَﻨَﺎ ﻭَﻭَﺣْﺪَﺗَﻪُ ﻭَﺍﺭْﺣَﻢْ ﻏُﺮْﺑَﺘَﻨَﺎﻭَﻏُﺮْﺑَﺘَﻪُ ﻭَﻟَﻘِّﻨْﻪُ ﺣُﺠَّﺘَﻪُ ﻭَﻻَ ﺗَﻔْﺘِﻨَّﺎ ﺑَﻌْﺪَﻩُ ﻭَﺍﻏْﻔِﺮْ ﻟَﻨَﺎ ﻭَﻟَﻪُ ﻳَﺎ ﺭَﺏَّ ﺍﻟﻌَﺎﻟَﻤِﻴْﻦَ Bacaan Latinnya "Nastaudi'uka Allahumma Yaa Aniisu Kulli Wahiidin Wa Yaa Haadhiran Laisa Bi Ghaa'ibin, Aanis Wahdatana Wa Wahdatahu Warham Ghurbtana Wa Ghurbatahu Wa Laqqinhu Hujjatahu Wa Laa Taftinnaa Ba'dahu Waghfir Lanaa Wa Lahuu Ya Robbal 'Alamin" Artinya “ Kami menitipkan saudaraku kepada-Mu ya Allah, Ya Tuhan yang memberi kesenangan setiap orang yang mendirikan, Ya Tuhan yang selalu hadir tidak pernah absen berilah kesenangan atas kesendirian saudaraku ini. Kasihanilah pengembaraan kami dan pengembaraan saudara kami ini, peringatkanlah dua dari hujjah yang telah kami ajarkan kepadanya, janganlah Engkau menfitnah kami sesudah dia meninggal dan ampunilah kami dan dia wahai Tuhan seluruh Alam ”. Dari uraian diatas jelas, bahwasanya selain kita sebagai seorang muslim, diwajibkan empat perkara saat ada saudara muslim kita yang meninggal dunia. Selain keempat hal tersebut, adapula anjuran-anjuran dan kesunnahan yang sebaiknya kita lakukan, yaitu Talqin Mayyit. Adapun Talqin ini terbagi menjadi dua, yakni Talqin sesasaat sebelum seseorang meninggal dunia, dan talqin sesudah dikebumikan. Demikianlah penjelasan tentang Teks Bacaan Talqin Mayit Lengkap dengan latin dan terjemahannya, semoga informasi ini bermanfaat.
MARYAM LiFe Is SwEeT Al Quran Terjemahan Rumi Jawi Dan Tajwid. Bacaan Al Qur An Arab Latin Dan Artinya Kitab Al Qur An. Kitab Jawi Lama Rumi Bacaan Talqin. Al Qur An 30 Juz 114 Surah Al Quran Terjemah. Surah Al Fatihah Dalam Rumi Akumahuislam Blogspot Com. EPUB Bacaan Al Quran Tulisan Rumi. Bacaan Surah Yassin.
Hi all readers! in this article, I will explain one important thing that must be done by Muslims after they buried their janazah. The important thing I mean is talqin mayit in Islam. Talqin mayit is reading a few sentences on the grave of the dead person. The goal is for the person who has passed away or the body to hear and say it. As usual, before I explain the talqin mayit in Islam, I will quote one hadith that is specifically related to our to read our article Hadith About Talqin Mayit The hadith about Talqin Mayit that I mean is as follows. عَنْ ضَمْرَةَ بْنِ حَبِيْبٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَحَدِ التَّابِعِيْنَ قَالَ ؛ كَانُوْا يَسْتَحِبُّوْنَ إِذَا سُوِّي عَلَى الْمَيِّتِ قَبْرُهُ وَانْصَرَفَ النَّاسُ عَنْهُ أَنْ يُقَالَ عِنْدَ قَبْرِهِ ؛ يَا فُلَانُ قُلْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ ، يَا فُلَانُ قُلْ رَبِّي اللهُ وَدِيْنِيْ الْإِسْلَامُ وَنَبِيِّيْ مُحَمَّدٌ . رَوَاهُ سَعِيْدٌ بْنُ مَنْصُوْرٍ From Dlamrah bin Habib radliyallahu anhu, one of the Tabi’in, said, “If they the companions of the Prophet Muhammad sallallaahu alaihi wa sallam have finished burying the person who has died and people have left him/her, they like to say a few sentences at the edge of his/her grave, “O fulan! Say it; there is no god but Allah!” [up to three times], “O fulan! Say it; My Lord is Allah, my religion is Islam, and my Prophet is Muhammad.”” The hadith is narrated by Sa’id bin Mansur. There are some important things about the above hadith that we need to know; One The hadith explains the suggestion of teaching the body a few sentences after he/she is buried. Two The hadith explains, that in essence people who have died will live again in the grave. Read AlsoWhat Are the Rules for a Islamic Funeral? VBsea.